RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)PENYUSUNAN TEKS TANTANGAN MANDIRI
Satuan Pendidikan
|
:
|
SMP Negeri 1 Batangan
|
Mata Pelajaran
Materi Pokok
|
:
:
|
Bahasa Indonesia
Teks Tantangan
|
Kelas/Semester
|
:
|
IX/1
|
Waktu
|
:
|
8 x 40 Menit (4 x pertemuan)
|
A. Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang.
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
KI
1
|
1.1 Menghargai
dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan
budaya
|
1.1.1
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dalam menyusun teks tantangan
1.1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dalam menyusun teks tantangan
|
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
|
1.2.1 Menunjukkan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung
jawab dalam memahami struktur dan ciri bahasa dalam teks tantangan
1.2.2
Menunjukkan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung
jawab dalam memahami kalimat komplek, kata rujukan dalam teks tantangan
|
|
1.3 Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
|
1.3.1
memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam kerja kelompok
dalam menyusun teks tantangan
1.3.2 memiliki
perilaku menghargai pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
bersama dalam menyusun teks
tantangan
|
|
KI
2
|
2.3
Memiliki perilaku demokratis,
kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang tentang suatu
masalah
|
2.3.1 Menunjukkan
sikap dapat menerima perbedaan dalam penyusunan teks tantangan secara mandiri
2.3.2 Menunjukkan
sikap tidak memaksakan pendapat dalam menyusun teks secara mandiri
2.3.3
Menunjukkan
kesantunan berbahasa dalam penyusunan teks tantangan secara mandiri
|
KI
3
|
3.1 Memahami teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan
baik melalui lisan maupun tulisan
|
3.1.1
menentukan struktur isi teks tantangan
3.1.2
menentukan ciri bahasa teks tantangan
3.1.3
menentukan tujuan komunikasi/ fungsi sosial
teks tantangan
|
KI 4
|
4.2
Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman
percobaan sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun
tulisan
|
4.2.1. Menyusun teks tantangan berdasarkan kehidupan di sekolah atau di lingkungn tempat tinggal
siswa.
4.2.2. Menyusun teks tantangan dengan memperhatikan ketepatan struktur teks tentangan: isu/masalah, argumen menyanggah, dan simpulan
4.2.3. Menyusun teks tantangan dengan memperhatikan ketepatan penggunaan bahasa dan ejaan.
|
|
4.3
Menelaah dan merevisi teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai dengan struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
|
4.3.1
Mendeskripsikan
kelengkapan/ keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi
4.3.2 Mendeskripsikan kebenaran teks
dari aspek penggunaan bahasa (ejaan, tanda baca, keefektifan kalimat, keefektifan
paragraf)
4.3.3
Merevisi
teks sesuai dengan hasil telaah
4.3.4
Menuliskan teks
dengan bentuk yang benar
|
|
4.4
Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan
rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan
|
4.4.1
Menentukan
ide pokok teks tantangan
4.4.2
Mengubah ide pokok menjadi kalimat dengan bahasa sendiri.
4.4.3
Menyusun kalimat menjadi ringkasan teks.
|
C. Materi
Pembelajaran
Materi
Reguler
1.
Pengertian
Teks Tantangan
Teks
tantangan adalah teks yang berisi penolakan terhadap suatu isu atau
permasalahan yang sedang berkembang. Teks tantangan mengandung unsur penolakan atau menantang isu
yang dipaparkan, intinya argumen yang diungkapkan merupakan argumen yang kontra
terhadap isu yang telah dipaparkan.
2.
Ciri-ciri
teks tantangan
a.
memuat
isu atau permasalahan
b.
argumen
atau pendapat yang sifatnya menentang
c.
pandangan
atau sikap pribadi penulis (subjektif)
d.
menggunakan
kata-kata penolakan
e.
menggunakan
kata konjungsi perlawanan.
3.
Struktur
Teks Tantangan
Struktur
teks tantangan meliputi isu, kontra, dan
simpulan. Bagian isu merupakan pengantar awal yang berisi tentang permasalahan yang hendak dibantah.
Bagian kontra berisi tentang
pendapat/argumen yang menentang isu (permasalahan) disertai rangkaian bukti
yang mendukung bantahan. Simpulan berisi ulasan umum pernyataan yang menegaskan
bantahan.
4.
Kaidah
Teks Tantangan
Kaidah teks tantangan
adalah sebagai berikut.
a. Menggungkapkan
pandangan pribadi penulis yang berkaitan dengan pikiran,
Contoh: merasa, berpikir, berharap,
percaya, dan sebagainya.
b. Penggunaan
kata-kata yang menolak isu
Contoh: tidak setuju, tidak sependapat dan
sebagainya.
c. Penggunaan
kata konjungsi perlawanan
Contoh : namun, tetapi, melainkan, dan
sebagainya
5.
Fungsi
Teks Tantangan
a. Meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis.
b. Meningkatkan
kepedulian sosial siswa.
6. Kekurangan
teks tantangan
Yang dimaksud dengan kekurangan teks
tantangan adalah ketidakhadiran aspek-aspek dalam teks yang sesuai dengan
aturan atau kaidahnya. Kekurangan teks dapat dilihat dari aspek-aspek seperti
judul, struktur, kaidah kebahasaan, dan penggunaan bahasanya.
7. Merevisi
Teks Tantangan dari Aspek Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Merevisi berasal
dari kata revisi. Revisi berarti peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk
perbaikan. Sedangkan merevisi berarti memperbaiki atau memperbaharui teks.
8. Meringkas
Teks
Meringkas
teks dilakukan dengan menentukan ide pokok, mengubah ide pokok menjadi kalimat dan merangkai kalimat menjadi paragraf.
Materi
Remedial
1.
Struktur isi dan ciri bahasa teks tantangan.
2.
Cara
menentukan ide pokok dan merangkainya menjadi kalimat.
Pengayaan
Contoh teks tantangan yang dikembangkan dari berbagai sumber (koran,
majalah, berita, pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain).
D.
KegiatanPembelajaran
1.
Pertemuan
Pertama (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru
menyampaikan KD dan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran, dan manfaat
pembelajaran.
c. Guru
mengajak peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang suasana lalu
lintas di kota besar.
d.
Guru mengajak
siswa untuk mengingat kembali tentang struktur dan ciri kebahsaan teks tantanganyang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
a.
Peserta didik mencermati teks berjudul “Bikin Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke MA”
Menanya
a.
Peserta didik bertanya jawab tentang struktur teks
berjudul “Bikin Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke
MA”
b.
Peserta didik bertanya jawab tentang ciri
kebahasaan teks berjudul “Bikin Tambah
Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke MA”
Mengumpulkan
informasi
a.
Peserta didik
secara mandiri menentukan kalimat-kalimat yang menunjukkan bagian dari
struktur teks tantangan.
b.
Peserta didik secara mandiri mencari menemukan ciri kebahasaan teks
tantangan.
Mengasosiasikan/Menalar
a.
Peserta didik
secara mandiri menyimpulkan struktur teks tantangan“Bikin Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke
MA”
b.
Peserta didik secara mandirimenyimpulkanciri kebahasaan teks tantangan berjudul
“Bikin Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke
MA”
Mengomunikasikan
a.
Salah satu peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
b.
Peserta didik lain memberikan tanggapan.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
d.
Guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengamati permasalahan yang ada
di lingkungan tempat tinggal yang bisa diangkat sebagai bahan menyusun teks
tantangan.
e.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
2.
Pertemuan
Kedua (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru
menyampaikan KD dan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran, dan manfaat
pembelajaran.
c.
Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang contoh permasalahan yang ada
di sekolah atau lingkungan tempat tinggal.
d. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang struktur dan ciri kebahasaan teks tantangan yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
|
10 mnt
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
Menanya
a.
Pesertadidikdan
guru bertanyajawabtentangpermasalahanyang ditemukanpesertadidik.
Mengumpulkan
data
a.
Pesertadidiksecaramandirimencariinformasidengancaramembacabuku
di perpustakaan, mencariinformasidari internet, ataumelakukanwawancaradengan
guru.
Mengasosiasi/menalar
a.
Pesertadidiksecaramandirimenyusuntekstantangandenganmemperhatikanstrukturteksdanpenggunaanbahasa
yang benar.
Mengomunikasikan
a.
Hasil kerjasemuapesertadidikditempel
di madingkelas.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
3.
Pertemuan
Ketiga (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan Pendahuluan
a.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
b.
Guru menyampaikan
KD dan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran, dan manfaat
pembelajaran.
c.
Guru dan peserta didik mengingat kembali hal-hal yang berkaitan dengan
telaah dan revisi teks.
|
10 mnt
|
|
2.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
a.
Peserta didik mencermati teks tantangan yang sudah ditulis oleh teman pada pertemuan
sebelumnya.
Menanya
a.
Peserta didik bertanya jawab tentang struktur dan unsur kebahasaan teks
tantangan.
Mengumpulkan informasi
a.
Peserta didik mencari informasi dari buku di perpustakaan atau internet.
Mengasosiasikan/Menalar
a.
Pesertadidikmendeskripsikankelengkapan/
keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi.
b.
Pesertadidik
mendeskripsikan
kebenaran teks dari aspek penggunaan bahasa (ejaan, tanda baca, keefektifan kalimat,
keefektifan paragraf)
c.
Pesertadidik
merevisi teks
sesuai dengan hasil telaah.
d.
Pesertadidik
menuliskan teks dengan bentuk yang
sudah benar
Mengomunikasikan
a.
Hasil kerja
yang sudah direvisi dipajang di maading kelas. Selanjutnya hasil kerja
dijilid dan diserahkan ke perpustakaan.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
4.
Pertemuan Keempat (2 JP)
No.
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Model
Pembelajaran
|
1.
|
Kegiatan
Pendahuluan
1.
Peserta didik
dan guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran
2.
Guru
menyampaikan KD dan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran, dan manfaat
pembelajaran.
3.
Guru dan peserta
didik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya.
|
10 mnt
|
Discovery Learning
|
2.
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
a.
Peserta didik
mencermati bacaan “Pembatasan Solar Bersubsidi Dinilai Repotkan Warga”.
Menanya
a.
Peserta didik
menanyakan cara meringkas teks.
b.
Peserta didik
menanyakan cara mencari ide pokok.
Mengumpulkan informasi
a.
Secara mandiri
peserta didik menentukan menentukan ide pokok tiap paragraf.
b.
Secara mandiri
peserta didik menyusun ide pokok menjadi kalimat.
Menalar/Mengasosiasi
a.
Secara mandiri
peserta
didik merangkai kalimat menjadi paragraf ringkasan
Mengomunikasikan
a.
Perwakilan
peserta didik
mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas.
b.
Peserta didik
lain memberikan tanggapan.
|
60
|
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
b.
Peserta didik dan guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Guru
menyampaikan pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
d.
Peserta didik dan guru menutup kegiatan dengan
salam dan doa.
|
10 m
|
F. Penilaian,
Pembelajaran Remedial, danPengayaan
1. PertemuanPertama
a. PenilaianSikap
1)
Teknik : Pengamatansikap
2)
Bentuk : Lembarpengamatan
3)
Instrumen
4)
KI-1.2: Sikap
Spiritual (Menghargai dan Mensyukuri)
NO
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1.
|
Berdoa sebelum/setelah mempelajari
bahasa Indonesia sebagai sarana memahami informasi teks tantangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2.
|
Menggunakan bahasa Indonesia secara
santun dalam menyampaikan/ menanggapi teks tantangan
|
|
|
|
|
3.
|
Menggunakan kaidah bahasa Indonesia
baku secara tepat dalam menyampaikan /menanggapi teks tantangan
|
|
|
|
|
4.
|
Mengucapkan rasa syukur setelah
mendapatkan informasi dari teks tantangan
|
|
|
|
|
Jumlah Skor:
|
|
Keterangan: 1=
tidak pernah, 2= Kadang-kadang, 3= sering, 4= selalu
No.
|
Nama Peserta
didik
|
demokratis
|
kreatif
|
Santun
|
Rata-rata
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
….
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
Kolom
Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 =
sangat baik
3 =
baik
2 =
cukup
1 =
kurang
Sikap Sosial Demokratis
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Terbiasa
menghargai
pendapat orang lain
|
|
|
|
|
2
|
Terbiasa turut
berkontribusi dalam kelompok
|
|
|
|
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai
maksimal) x 100
Sikap Sosial Santun
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Tidak menyela pembicaraan orang lain
pada saat yang tidak tepat
|
|
|
|
|
2
|
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan
takabur.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
nilai= (Jumlah skor : nilai maksimal) x 100
Penilaian
Pengetahuan
Perhatikan teks tantangan berikut!
BAGAIMANA
KALAU UJIAN NASIONAL DIHAPUS SAJA?
Di tengah
carut-marutnya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) marilah kita berpikir ulang
tentang perlu-tidaknya UN. Namun, hasil pemikiran kita ini hendaknya tidak
pretensikan akan didengar atau dilirik oleh para pengambil kebijakan.
Syukur-syukur kalau didengar. Bila tidak didengar, cukuplah untuk bahan
perenungan kita sendiri atau mungkin diperjuangkan dengan berbagai cara.
Telah lama
pro-kontra pelaksanaan UN terjadi. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bersikukuh bahwa UN harus dilaksanakan. Standar kualitas lulusan
secara nasional adalah satu-satunya alasan yang paling penting
diselenggarakannya UN. Itu pun di masa lalu diputuskan dengan canggung.
Kadang-kadang disebutkan bahwa UN hanya untuk pemetaan tentang kondisi
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kenyataannya, publik sampai sekarang
tidak dapat mengakses informasi tentang peta pendidikan di Indonesia.
Sekarang to the
point saja. Sebaiknya UN tidak lagi dilakukan untuk menentukan kelulusan siswa.
Menurut Juru Bicara Kemendikbud barusan di sebuah TV swasta (Jumat, 19/4/2013),
UN menentukan kelulusan dengan proporsi 60%, sedangkan ujian sekolah
proporsinya 40%. Kalaupun mau diselenggarakan, UN harus benar-benar HANYA untuk
pemetaan tentang kualitas sekolah secara nasional.
Pada prinsipnya
UN lebih baik ditiadakan saja. Mengapa? (1) Kelulusan anak sekolah ditentukan
oleh penyelenggara sekolah, khususnya pengajarnya. Tidak adil kelulusan
ditentukan oleh pihak lain yang tidak mengajar anak tersebut. Ini merupakan
prinsip dasar evaluasi pendidikan. Karena kelulusan sekolah melibatkan beberapa
mata pelajaran, maka penentuannya dikoordinasikan oleh sekolah. (2) Secara
teknis dan prosedur UN akan mengalami hambatan yang sangat berat. Wilayah
geografis Indonesia sangat luas. Infrastruktur pendistribusian soal ujian masih
buruk. Mentalitas kejujuran masih rendah. (3) Dari sisi praktik selama ini
belum dapat dilihat dengan signifikan pengaruh UN terhadap peningkatan kualitas
pendidikan secara keseluruhan. (4) Dampak penyelenggaraan UN justru mengarah
pada hal-hal yang ironis dengan tujuan pendidikan. Kecurangan terjadi di
mana-mana, baik yang dilakukan oleh guru, sekolah, maupun siswa, atau bahkan
yang lain.(5) Biaya yang diperlukan sangat besar. Untuk tahun ini saja
diperlukan Rp 543,45 miliar. Uang sebanyak ini dapat dialihkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan atau memperluas akses masyarakat miskin
terhadap pendidikan.
Kalau UN
dihapus, lalu bagaimana dengan standar kualitas? Bila UN dihapus tidak berarti
standar pendidikan nasional tidak bisa dicapai. UN adalah salah satu instrumen
saja. Masih ada instrumen yang lain. Apa? (1) Dengan meningkatkan efektivitas
supervisi, meningkatkan kualitas guru di seluruh Indonesia, memperbaiki
infrastruktur sekolah, menambah koleksi perpustakaan.
(2) Dengan menyelenggarakan ujian bersama beberapa sekolah (misalnya ujian
tingkat kabupaten) dengan mekanisme yang baik yang melibatkan semua sekolah
yang siswanya hendak diuji. (3) Dengan meningkatkan efektivitas akreditasi
sekolah. Hasil akreditasi dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas pendidikan
di sekolah-sekolah. Secara nasional, hasil akreditasi sekolah juga dapat
dijadikan bahan untuk memetakan kondisi pendidikan di seluruh Indonesia.
Satu lagi dasar
logis perlu dihapusnya UN adalah dengan melihat penyelenggaraan perguruan
tinggi. Di Indonesia hingga saat ini tidak diadakan Ujian Nasional untuk
perguruan tinggi yang sifatnya serentak seperti UN SMP dan/atau SMA/SMK. Toh
hal ini tidak menjadi masalah. Misalnya, Jurusan Ilmu Ekonomi diselenggarakan
banyak perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke baik negeri maupun swasta,
namun tidak pernah diadakan Ujian Nasional Jurusan Ilmu Ekonomi di seluruh
Indonesia.
Dengan
dihapuskannya UN otonomi daerah dikedepankan. Prakarsa atau kreativitas
orang-orang daerah dihargai. Tidak seperti sekarang, daerah-daerah seolah
dianggap tidak mampu menyelenggarakan ujian yang bermutu bagi siswa-siswanya.
Selain itu, hal ini juga mengurangi sentralisme pendidikan yang berlebihan. UN
nasional selama ini juga menjadi "lahan basah" bagi orang-orang
tertentu di Jakarta.
Penilaian Pengetahuan
Instrumen
penilaian memahami dan menilai kekurangan teks tantangan
Bacalah teks tantanganberikut ini dengan saksama!
1.
Tentukan struktur teks
tantangan di atas!
2.
Jelaskan ciri
kebahsaan yang terdapat dalam teks tantangan di atas!
NO
|
ASPEK
|
DESKRIPTOR
|
SKOR
|
1
|
Dapat menunjukkan
struktur teks tantangan
|
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dengan tepat dan disertai bukti pendukung
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dan disertai bukti pendukung, tetapi
kurang tepat
Dapat
menunjukkan struktur isi dan ciri teks tantangan
dan disertai bukti pendukung, tetapi tidak
tepat
|
2
1
0
|
2
|
Dapat
menunjukkan ciri bahasa teks tantangan
|
Dapat
menunjukkan kelengkapan ciri
kebahasaan teks tantangan dengan tepatdan disertai bukti pendukung
|
2
|
Dapat
menunjukkan kelengkapan ciri
kebahasaan teks tantangan dan disertai bukti pendukung, tetapi kurang tepat
|
1
|
||
Dapat
menunjukkan kelengkapan ciri
kebahasaan teks tantangan dan disertai bukti pendukung, tetapi tidak tepat
|
0
|
||
Skor maksimal
|
4
|
Nilai akhir = skor perolehan X 100
Skor maksimal
Penilaian
Keterampilan
a.
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
b.
Bentuk Instrumen : Menulis teks
tantangan
Instrumen
a.
Amatilah permasalahan yang ada di
lingkungan tempat tinggalmu sebagai bahan penyusunan teks tantangan!
b.
Kembangkan permasalahan yang
kamuamatimenjaditekstantangansesuai dengan
struktur teks tantangan!
Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Tantangan
No.
|
Aspek
|
Deskripsi
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Judul
|
Apakah judul teks sesuai dengan isi teks?
|
1
|
0
|
2.
|
Isu
|
Apakah ada tahap isu di awal teks?
|
1
|
0
|
3.
|
Argumen menentang
|
Apakah unsur argument menentang ada pada teks?
|
1
|
0
|
4.
|
Simpulan
|
Apakah teks tersebut diakhiri
dengan simpulan/saran?
|
1
|
0
|
5.
|
Ketepatan penulisan
ejaan dan tanda baca
|
Apakah tidak ada
kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca dalam cerita tersebut?
|
1
|
0
|
Skor
maksimal = 5
Keterangan
: jawaban ya nilai 1
Jawaban
tidak nilai 0
Nilai akhir = skor perolehan X 100
Skor maksimal
Menelaah
dan merevisi teks tantangan
Bacalah teks tantangan yang sudah disusun temanmu dan
kerjakan tugas berikut!
teks berikut!
1.
Deskripsikan kelengkapan/
keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi!
2.
Deskripsikan kebenaran teks dari aspek penggunaan bahasa (ejaan, tanda baca, keefektifan kalimat, keefektifan paragraf)!
3.
Revisilah teks sesuai dengan hasil telaah!
4.
Tulislah teks tantangan yang sudah kamu revisi dengan bentuk
yang benar!
1.
Rubrik Penilaian
No
|
Aspek yang Ditelaah
|
Indikator Penilaian
|
Skor
|
Skor Maksimal
|
1.
|
Deskripsi kelengkapan/
keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi
|
·
Dapat Mendeskripsikan
kelengkapan/ keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi
dengan tepat
·
Dapat Mendeskripsikan
kelengkapan/ keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi,
tetapi kurang tepat
·
Dapat Mendeskripsikan
kelengkapan/ keakuratan/ kebenaran/ kesesuaian teks tantangan dari aspek isi,
tetapi tidak tepat
|
3
2
1
|
3
|
2.
|
Deskripsi kebenaran
teks dari aspek penggunaan bahasa (ejaan, tanda baca, keefektifan kalimat,
keefektifan paragraf)
|
·
Dapat Mendeskripsikan
kebenaran teks dari aspek penggunaan bahasa dengan tepat
·
Dapat Mendeskripsikan
kebenaran teks dari aspek penggunaan bahasa, tetapi kurang tepat
·
Dapat mendeskripsikan
kebenaran teks dari aspek penggunaan bahasa, tetapi tidak tepat
|
3
2
1
|
3
|
3.
|
Merevisi teks
sesuai dengan hasil telaah
|
· Dapat
merevisi teks dengan sangat tepat
· Dapat
merevisi teks, tetapi masih ada sedikit yang belum direvisi/kurang tepat
· Dapat
merevisi teks, tetapi hanya sedikit yang tepat.
· Tidak
dapat merevisi teks
|
4
3
2
1
|
4
|
Jumlah
|
10
|
Meringkas
Teks Tantangan
Bikin
Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke MA
Pemerintah telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kebijakan Mobil Murah. Mobil ini juga,
rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan. Di samping murah, mobil
ini juga dirancang ramah lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah
akan memberikan insentif pajak bagi yang membeli mobil yang ramah lingkungan.
Peraturan Menteri Perindustrian tentang kebijakan mobil murah digugat warga
Jakarta ke Mahkamah Agung (MA). Warga menilai kebijakan itu tidak tepat sasaran
dan bertentangan dengan perundang-undangan yang ada.“Kami akan mendaftarkan
gugatan kami ke MA hari ini pukul 10.00 WIB,” kata kuasa hukum penggugat
Sunggul Hamonangan Sirait pada saat berbincang dengan detik.com, Jumat (17/1/2014).
Duduk sebagai penggugat, yaituDuduk sebagai penggugat, yaitu warga Ceger,
Cipayung, Jakarta Timur, Guntur Siregar dan warga Utan Kayu, Jakarta Timur
Sumiarto. Keduanya selain memberikan kuasa hukum kepada Sunggul, juga
memberikan kepada Freddy Alex Damanik, Silas Dutu dan Sidik. “Kami memohon MA
menyatakan Pasal 1 angka 1 dan Pasal 2 ayat 1 huruf e, Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tidak sah dan tidak berlaku,” ucap
Sunggul.
Pasal 1 ayat 1 menyatakan
‘pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan
harga terjangkau selanjutnya disebut PPKB adalah program pengembangan produksi
kendaraan bermotor dengan pemberian fasilitas berupa keringanan pajak pertambahan
nilai atas barang mewah (PPnBM)’. Sedangkan pasal 2 ayat 1 huruf e tertulis
‘PPKB ditujukan untuk industri kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan
berdasarkan harga jual KBH2 setinggi-tingginya Rp95 juta berdasarkan lokasi
kantor pusat agen pemegang merek’.
Penggugat menilai peraturan itu
melanggar UUD 1945, UU HAM, UU No 11/2005, UU Kesehatan, UU Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN dan UU tentang Pembentukan Peraturan
Perundangan.
“Akibat aturan tersebut, semakin
banyak mobil pribadi di Jakarta sehingga semakin menambah polusi udara dan
kemacetan,” cetus Sunggul
Sumber:
http://news.detik.com/read/2014/01/17/085153/2469687/10/bikin-tambah-macet-
kebijakan-mobil-murah-digugat-ke-ma?nd771104bcj
Soal:
1.
Bacalah
teks “Bikin
Tambah Macet, Kebijakan Mobil Murah Digugat ke MA” dan tentukan ide pokok tiap paragraf!
2.
Berdasarkan
ide pokok di atas, buatlah ringkasannya sesuai struktur dan ejaan yang benar!
NO
|
ASPEK
|
DESKRIPTOR
|
SKOR
|
1
|
Dapat menentukan
ide pokok
|
Dapat menentukan lima ide pokok dengan benar
|
5
|
Dapat menentukan empat ide pokok dengan benar
|
4
|
||
Dapat menentukan tiga ide pokok dengan benar
|
3
|
||
Dapat menentukan dua ide pokok dengan benar
|
2
|
||
Dapat menentukan satu ide pokok dengan benar
|
1
|
||
Tidak dapat menentukan ide pokok dengan
benar
|
0
|
||
Skor maksimal
|
5
|
||
2
|
Dapat meringkas
teks berdasarkan ide pokok yang ditentukan
|
Dapat meringkas teks berdasarkan ide pokok sesuai struktur
teks
|
2
|
Dapat meringkas teks berdasarkan idetetapi tidak sesuai
struktur teks
|
1
|
||
Tidak dapat meringkas teks
|
0
|
||
Skor maksimal
|
2
|
||
Skor total
|
7
|
Remedial
1.
Bacalah kembali teks “KemacetanLaluLintas
di Jalan Raya” dan carilah struktur teksnya!
2.
Tentukan
ide pokok tiap paragraf!
3.
Buatlah ringkasannya!
Pengayaan
Secara
mandiri,
peserta didik mencari teks tantangan dari
media dan menelaah serta merevisinya sesuai struktur dan kaidah kebahasaan yang
benar.
G.
Media
Alat dan Sumber Belajar
1.
Media
Surat
kabar/majalah
Internet
2.
Alat
dan bahan
Teks Tantangan
3.
Sumber
Belajar
Alwi,
Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai Bahasa.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa
Indonesia: Wahana Pengetahuan. Kelas
IX . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 149 s.d. 171
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2013. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Susanto, S. Pd., M. M.
NIP 19570930 197903 1 005
|
|
Batangan, 2 Januari 2017
Guru Mata Pelajaran,
Bambang Sukamto, M. Pd.
NIP 19600522 198403 1 004
|
1 komentar:
Write komentarIzin mengunduh Pak
ReplyEmoticonEmoticon